Fiqih

Hikmah Dibalik Larangan Membaca Al-Qur’an Ketika Ruku dan Sujud

✒️Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan :

“Pada larangan Nabi ﷺ tentang membaca al-Qur’an ketika ruku’ dan sujud menunjukkan bahwa al-Qur’an adalah kalam (perkataan) yang paling mulia, yaitu sebagai kalamullah (perkataan Allah subhanahu wa ta’ala )

Sementara ruku’ serta sujud adalah dua kondisi yang seorang hamba merendahkan diri dan tunduk dihadapan Allah subhanahu wa ta’ala

Sehingga termasuk adab terhadap kalamullah (perkataan Allah subhanahu wa ta’ala ) adalah tidak membaca al-Qur’an pada kedua kondisi tersebut. Hendaknya membacanya dalam keadaan berdiri”

Al-Ikhtiyarat_Al-Fikhiyyah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah || Hal. 102 / Cetakan Daar Ibnu Jauzy Al-Arabiyyah


الحكمة من النهي عن قراءة

القرآن في الركوع و السجود

✍️ قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله تعالى :

وفي نهيه ﷺ عن قراءة القرآن في الركوع و السجود دليل على أنّ القرآن هو أشرف الكلام ، اذ هو كلام اللّه ،

وحالتا الرّكوع والسجود حالتا ذُلّ ، وانخفاضٍ من العبدِ ،

فمن الأدبِ مع كلام اللّه أن لا يقرأ في هاتين الحالتين ، ويكون حال القيام والانتصاب أولى

الاختيارات الفقهية لشيخ الإسلام ابن تيمية للبعلي ص ١٠٢ /طبعة دار ابن الجوزي السعودية / هريم)

 

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button